Lockdown blues adalah penyakit global, dan pemerintah Makau menawarkan obatnya. Itu membayar penduduk Macau dalam bentuk voucher untuk menginap di resor lokal.
“Menginap, Bersantap, dan Melihat Makau”
Kantor Pariwisata Pemerintah Makau (MGTO) meluncurkan program subsidi publik yang membayar voucher $25 untuk setiap penduduk untuk digunakan di mana saja di sektor hiburan. Pasangan dapat menggabungkan voucher untuk menghemat $50 di resor dan restoran lokal.
Pandemi telah mendorong harga resor ke posisi terendah sepanjang masa, dengan beberapa hotel hanya dihargai $34 per malam. Subsidi pemerintah yang kecil dapat membayar malam yang menyenangkan bagi penduduk yang hemat. Menginap pertengahan minggu di bulan Mei di Hotel Lisboa hanya dikenakan biaya $34. Di Cotai Strip yang bertabur kasino, Galaxy Hotel adalah $103 per malam, dan Mandarin Oriental $177.
Program “Stay, Dine, and See Macau” dari MGTO mendorong staycation untuk penduduk lokal yang dibatasi perjalanan, dan juga memompa pendapatan yang sangat dibutuhkan kembali ke sektor resor yang menderita.
Program voucher dimulai hari ini dan berlangsung hingga akhir tahun, dan voucher dapat digunakan untuk resor, bersantap, naik helikopter, serta tur berpemandu dan tamasya. Penduduk Makau juga berhak mendapatkan hingga lima voucher elektronik senilai $75 untuk usaha kecil lokal.
Staycations Tumbuh dalam Popularitas
Istilah ‘staycation’ pertama kali diciptakan pada tahun 2003 dan semakin populer sejak saat itu. Awalnya digunakan untuk pelancong dengan anggaran terbatas yang tidak bisa terbang ke tujuan yang jauh, staycations adalah alternatif yang murah.
Tetapi di masa pandemi, berlindung di tempat adalah kebutuhan bagi kebanyakan orang, dan industri perjalanan dan perhotelan sangat menderita. Sampai sekarang. Makau memang sudah menjadi lokasi yang eksotis sebagai wilayah administrasi khusus (SAR) di Cina selatan. Dengan demikian, perjudian legal dibandingkan dengan China Daratan.
Sejarah Makau sebagai wilayah kolonial Portugis selama berabad-abad telah menciptakan perpaduan budaya eksotis yang tidak dapat dialami di tempat lain. Ketika Makau diserahkan kembali ke Cina beberapa tahun setelah kembalinya Hong Kong, perkembangan wilayah ini meledak.
Pengembangan resor kasino di Makau berkembang membuat Makau menjadi pusat perjudian terbesar di dunia. Tetapi Makau sangat bergantung pada tur junket VIP untuk pengunjung kaya dari Daratan China. Pandemi sangat membatasi perjalanan, dan upaya anti-judi China telah melumpuhkan industri junket juga.
Penafian: Semua gambar adalah hak cipta dari pemiliknya masing-masing dan digunakan oleh USA Online Casino hanya untuk tujuan informasi.